Google Opal Bikin Aplikasi Tanpa Kode

Google kembali mengejutkan dunia teknologi dengan meluncurkan Opal, sebuah alat AI yang memungkinkan siapa saja membuat aplikasi hanya dari deskripsi teks sederhana. Teknologi ini diperkenalkan sebagai bagian dari eksperimen Google Labs dan saat ini masih dalam tahap beta publik yang terbatas untuk pengguna di Amerika Serikat. Di tengah tren global "vibe coding", di mana AI […]

netbitsid
27 Juli 2025
4 min

Butuh Website Profesional?

Tingkatkan visibilitas bisnis Anda dengan website modern dan cepat dari kami.

Jasa Pembuatan Website

Bagikan Artikel

Google Opal Bikin Aplikasi Tanpa Kode
⚠️

Konten sedang diproses...

Google kembali mengejutkan dunia teknologi dengan meluncurkan Opal, sebuah alat AI yang memungkinkan siapa saja membuat aplikasi hanya dari deskripsi teks sederhana. Teknologi ini diperkenalkan sebagai bagian dari eksperimen Google Labs dan saat ini masih dalam tahap beta publik yang terbatas untuk pengguna di Amerika Serikat. Di tengah tren global "vibe coding", di mana AI […]

Konten Asli:

Google kembali mengejutkan dunia teknologi dengan meluncurkan Opal, sebuah alat AI yang memungkinkan siapa saja membuat aplikasi hanya dari deskripsi teks sederhana. Teknologi ini diperkenalkan sebagai bagian dari eksperimen Google Labs dan saat ini masih dalam tahap beta publik yang terbatas untuk pengguna di Amerika Serikat.

Google Opal
tampilan Google Opal

Di tengah tren global “vibe coding”, di mana AI digunakan untuk membuat aplikasi dari teks, Opal hadir sebagai jawaban Google untuk membuka akses teknologi kepada lebih banyak orang.

Apa Itu Opal?

Opal adalah sebuah alat pembuat aplikasi tanpa kode (no-code) yang didukung oleh teknologi AI milik Google. Dengan Opal, pengguna cukup menuliskan deskripsi singkat tentang aplikasi yang ingin dibuat, dan sistem akan langsung mengubahnya menjadi aplikasi web sederhana.

Sebagai contoh, seseorang cukup mengetik “Buat aplikasi untuk mencatat pengeluaran harian dengan grafik mingguan”, dan Opal secara otomatis akan menyusun aplikasi tersebut lengkap dengan antarmuka dan fungsionalitas dasarnya.

Fitur-Fitur Utama Opal

1. Membangun Aplikasi dari Teks

Opal memungkinkan siapa pun membuat aplikasi hanya menggunakan teks biasa. Tidak diperlukan kemampuan pemrograman atau desain antarmuka. Teknologi AI yang tertanam di dalamnya akan menerjemahkan maksud pengguna menjadi alur kerja aplikasi yang lengkap dan dapat digunakan langsung.

TechCrunch menjelaskan bahwa Opal memungkinkan pengguna membuat aplikasi web mini dari prompt teks atau memodifikasi aplikasi yang sudah tersedia di galeri. Proses ini jauh lebih intuitif dibandingkan dengan alat pengembangan konvensional.

2. Editor Visual Workflow

Setelah aplikasi dibuat melalui teks, pengguna dapat melihat dan mengedit aplikasi melalui editor visual. Editor ini menampilkan alur kerja aplikasi, mulai dari input hingga output. Setiap langkah dalam proses dapat diklik dan disesuaikan dengan prompt teks yang mengaturnya.

Melalui tampilan ini, pengguna tidak hanya dapat memahami bagaimana aplikasi bekerja, tetapi juga bisa memodifikasi komponen aplikasi dengan sangat mudah  hanya dengan menyesuaikan teks perintah.

3. Remix Aplikasi dari Galeri

Opal juga menyediakan galeri aplikasi yang dapat di-remix. Artinya, pengguna dapat memilih aplikasi yang sudah jadi, lalu mengubahnya sesuai dengan kebutuhan pribadi atau bisnis. Pendekatan ini sangat cocok untuk pemula atau mereka yang ingin belajar dari contoh konkret.

Selain itu, hasil akhirnya bisa langsung dipublikasikan ke web dan dibagikan dalam bentuk tautan, menjadikan proses distribusi aplikasi sangat cepat dan praktis. Pengguna hanya perlu login dengan akun Google untuk mulai menggunakan layanan ini.

Mengapa Google Membuat Opal?

Sebelumnya, Google telah memperkenalkan AI Studio yang memungkinkan pengembang membangun aplikasi dengan prompt. Namun, Opal hadir dengan pendekatan yang jauh lebih sederhana dan visual. Ini menunjukkan bahwa Google kini menyasar kalangan pengguna yang lebih luas, termasuk pelajar, pemilik usaha kecil, kreator konten, hingga masyarakat umum yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman teknis.

Dalam laporan TechCrunch, disebutkan bahwa alat vibe-coding berbasis AI seperti ini menjadi tren baru yang semakin populer di kalangan pengembang dan perusahaan teknologi. Google akhirnya turut ambil bagian dalam tren ini dengan meluncurkan Opal sebagai eksperimen resmi melalui Google Labs di wilayah AS.

Misi Google

CEO Google, Sundar Pichai, menegaskan bahwa Opal merupakan bagian dari misi besar perusahaan untuk menjadikan teknologi lebih inklusif. Menurutnya, masa depan teknologi tidak hanya milik para programmer, melainkan semua orang yang memiliki ide dan keinginan untuk menciptakan solusi.

Dengan Opal, Google berusaha menjembatani kesenjangan antara ide dan eksekusi. Orang tidak lagi harus menguasai bahasa pemrograman untuk membangun solusi digital, cukup menuliskan apa yang dibutuhkan dalam bentuk teks, dan biarkan AI menyusunnya menjadi aplikasi.

Google Menantang Pemain Lama

Dengan kehadiran Opal, Google memasuki persaingan langsung dengan platform seperti Canva, Figma, dan Replit, yang lebih dulu mengembangkan alat pembuatan aplikasi tanpa kode. Namun, Google memiliki keunggulan pada kekuatan AI dan integrasi dengan ekosistem Google yang sudah sangat luas.

TechCrunch juga mencatat bahwa hampir semua perusahaan teknologi besar kini mulai mengembangkan atau menggunakan alat serupa. Google, melalui Opal, memilih pendekatan visual dan berbasis teks yang lebih ramah bagi pemula dan pengguna kasual.

Kesimpulan

Peluncuran Opal menjadi bukti bahwa masa depan pengembangan aplikasi sedang berubah drastis. Kini, siapa pun bisa membangun aplikasi —cukup dengan ide dan kalimat. Tidak perlu belajar pemrograman selama bertahun-tahun, tidak perlu memahami framework yang rumit.

Dengan pendekatan yang intuitif, visual, dan berbasis AI, Opal adalah alat yang bisa membuka pintu kreatif bagi siapa saja. Google berhasil menggabungkan teknologi tinggi dengan aksesibilitas, dan dunia kini semakin terbuka untuk inovasi dari berbagai kalangan.

Opal dirancang untuk menyederhanakan proses pembuatan aplikasi, baik untuk prototipe cepat, pengujian ide, maupun kebutuhan produktivitas harian. Dengan hanya memberikan perintah berupa teks seperti “buat aplikasi to-do list dengan tema gelap,” pengguna bisa langsung mendapatkan aplikasi siap pakai—tanpa menulis satu baris kode pun.

Referensi:

https://techcrunch.com/2025/07/25/google-is-testing-a-vibe-coding-app-called-opal/

https://developers.googleblog.com/en/introducing-opal/

netbitsid

netbitsid

Tim Profesional Netbits.id Menyediakan Jasa pembuatan website, jasa install VPS, Jasa Desain Grafis, Jasa Migrasi Hosting, Jasa Install Wordpress Dan Jasa Desain Logo.

Bergabung sejak 2023
Chat via WhatsAppChat via WhatsApp